Pelaksana Tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (sumber: jatimnow.com)

banner 728x90

pakrw.com - Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menjanjikan dana tangguh kampung tangguh cair minggu ini. Janji tersebut berkaitan dengan rencananya untuk kembali mengaktifkan kampung tangguh demi mencegah persebaran Covid-19 selama liburan Tahun Baru 2021.

”Dana kampung tangguh akan dicairkan minggu ini. Harapannya kampung tangguh mampu mengurangi persebaran Covid-19 selama Tahun Baru 2021,” tutur Whisnu pada Senin (28/12).

Whisnu mengaku, nominal yang akan diberikan sebanyak 5 juta rupiah. Dana tersebut baru kali pertama cair. ”Lima juta rupiah. Baru pertama (cair) sejak Covid-19,” lanjut Whisnu.

Terkait janji tersebut, Ketua Satgas Kampung Tangguh RW 7 Simo Kalangan, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Isroni berharap, Pemerintah Kota Surabaya benar-benar merealisasikan janji. Sebelumnya, sejak program kampung tangguh pada Juni, belum ada bantuan dana sama sekali dari pemerintah. Otomatis, Ia hanya mengandalkan swadaya masyarakat.

”Kami total keluar uang lebih dari Rp 20 juta. Itu untuk membeli hand sanitizer, thermo gun, baju rompi untuk sosialisasi, dan juga keperluan warga yang isolasi,” papar Roni pada Senin (28/12).

Roni mengaku dana hibah menjadi stimulus bagi satgas di kampung. Sehingga tidak hanya berupaya menjaga, juga terjamin oleh pemerintah.

Roni tidak lagi mengajukan dana hibah meski sudah mengeluarkan dana yang cukup signifikan. Sebab, ketika pengajuan, pemerintah kota mewajibkan ada LPJ atau setruk dan bukti pengeluaran.

”Selama ini, makanan, rompi, dan semua peralatan kan hasil swadaya. Otomatis nggak ada buktinya. Jadi kami nggak ada setruk atau bukti,” ujar Roni yang juga ketua Asipa Indonesia.

Hal berbeda disampaikan Romadhon, ketua RW 4 Simorukun, Kelurahan Simomulyo. Dia mengaku, sudah mengajukan dana hibah sejak September. Namun, hingga kini belum ada jawaban.

”Dari dana hibah tersebut, item sudah ditentukan. Kami mengajukan untuk beli rompi dan kaos untuk satgas. Item yang lain pembelanjaan thermo gun, hand sanitizer. Semua yang berhubungan dengan prokes. Tenda juga ada,” papar Romadhon.

Romadhon mengaku hingga saat ini, pihaknya merasa kesulitan dana untuk penjagaan dan membayar warga yang menjaga. Untuk soal lain seperti penyemprotan, sudah tak ada masalah.

”Kesulitan dana penjagaan. Mereka kerja dan jaga. Jadi butuh. Ada 3 sif, 1 orang 1,5 juta rupiah per bulan. Konsumsi dibantu orang. Belum lagi kalau ada kunjungan. Uang dari mana itu?” tutur Romadhon.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, dana hibah tersebut akan diberikan sebelum pergantian tahun. ”Mudah-mudahan minggu ini bisa cair,” jawabnya singkat.

Sumber: jawapos.com

banner 300x250

Berita Terkait